Bagi Anda Yang Masih Bingung kenapa dan bagaimana untuk segera mendapatkan momongan putra/putri, disini saya mau berbagi sedikit informasi, mungkin bisa berguna bagi anda. Namun, sebelum informasi ini terjawab, silahkan jawab pertanyaan di bawah ini (Pemantapan)...bayi lucu
Lalu
bagaimana bila setelah menunggu hingga beberapa waktu, pasutri belum
juga memperoleh keturunan? Bagaimana caranya memperoleh keturunan?Sebelumnya jawablah pertanyaan berikut ini:
1. Sudah berapa lama menikah? Belum genap 6 bulan? Antara 6 bulan hingga satu tahun? Lebih dari satu tahun? Lebih dari tiga tahun?
Bila
pasutri baru menikah belum genap 1 tahun, bersabarlah. Patut menjadi
perhatian bila usia perkawinan tela menginjak tahun ketiga namun
tanda-tanda “terlambat” blum muncul juga.
2. Apakah pernah melakukan penundaan kehamilan? Dengan ber-KB seperti suntikan, spiral, kondom, pil? Pengaruh
hormon setelah ber-KB biasanya masih meninggalkan jejak dalam tubuh
istri. Cobalah untuk rajin berolah raga dan mengatur gizi makanan secara
teratur dan terjaga.
3. Apakah ada dari orang tua salah satu pasutri yang memiliki keluarga besar dengan sejarah sulit memiliki anak?
Mau-tidak
mau, faktor genetis masih merupakan faktor penghambat dalam memperoleh
keturunan. Usahakan untuk merubah gaya hidup secara sehat dan
bertanggung jawab.
4. Apakah pasutri semuanya bekerja di luar rumah? Lebih dari 10 jam di luar rumah?
Bila
suami-istri semuanya bekerja di luar rumah, maka semakin banyak faktor
yang menghambat terjadinya pembuahan dan kesuburan prima. Polusi udara,
keteraturan untuk istrirahat, tingkat stress dan tekanan psikis
merupakan berbagai problem yang harus segera dikikis dan dituntaskan
secara perlahan.
5. Apakah
intensitas “berkumpul/bercinta” hanya sekali dalam seminggu? Dua kali
dalam seminggu? Dua hari sekali? Setiap hari? Atau setiap bertemu? Oh.....Mantap....!!1
Nah,
ini juga penting. Usahakan sesering mungkin untuk “bercengkrama” dengan
pasangan. Namun usahakan tubuh, jiwa dan pikiran sehati untuk memadu
kasih. Cinta yang bergelora dan fisik yang prima adalah modal utama
untuk membuat “bulan tak datang-datang lagi untuk 9 bulan ke depan”
Mendapatkan Anak :
Persiapan Rohani dan Mental
- Siapkan mental, terutama bagi calon Ibu bahwa memiliki anak itu “no problemo”.
- Yakinkan bagi calon si Ibu bahwa anak adalah anugerah dan amanah, bukan beban atau tali pengikat bagi kebebasan si Ibu.
- Rileks, jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang njlimet tentang masa depan keluarga terutama berhubungan dengan hadir/tidak hadirnya si buah hati.
- Pastikan bahwa memiliki buah hati adalah kebahagiaan tersendiri dan penuh dengan kegembiraan.
Persiapan Fisik
- Pasutri selalu menjaga kebugaran. Ayah yang sering bekerja hingga larut malam atau si Ibu yang kecapekan, akan menyulitkan terjadinya kondisi tubuh yang prima.
- Konsumsi makanan yang bergizi dan atau dianjurkan oleh dokter.
- Patikan hubungan antra suami dan istri selalu dalam harmoni. Begitu pun hubungan dengan mertua dan keluarga besar pasangan.
Persiapan Materi
- Rumah tinggal yang belum permanen, seperti: ikut mertua, masih dalam petak kos-kosan, atau kurang nyaman ditinggali karena faktor lingkungan dapat menjadi salah satu penyebab tekanan psikis, secara sadar-maupun tidak sadar.
- Ketakutan atas kebutuhan materi dalam berrumah tangga yang membengkak dan semakin besar dapat mempengaruhi pola pikir, pola tindak dan pola laku sehingga dapat mempengaruhi kematangan sperma maupun ovum dan proses pembuahannya.
Persiapan Teknis
- Tidak kalah pentingnya adalah pengetahuan dan dalam teknis “proses” pembuahan. Terkadang si Istri setelah “selesai”, dikarenakan sibuk, langsung melakukan kegiatan lain. Seharusnya setelah selesai, biarkan tubuh istirahat (bahkan tidur sejenak) +/- 1 s.d 2 jam agar proses pembuahan berlangsung dengan baik.
- Cobalah untuk mencari waktu yang senggang, baik dan dalam kondisi mood. Seperti week end, liburan atau cuti, sehingga secara psikis ada relaksasi alamiah dalam melakukan hubungan.
No comments:
Post a Comment